Kacang Rebus Sang Kakek Tua  

Posted by Faiz Ahmad Nuzuliansyah

Hujan turun begitu derasnya mengiringi langkahku di malam yang dingin ini. Wajahku telah basah kuyup dengan air, kakiku terasa semakin pegal. Kulihat seorang bapak-bapak yang baru saja lewat di sampingku. Membawa gerobaknya yang berisi kacang tanah rebus. Terlihat biasa sich sebenarnya, tapi dalam cuaca yang seperti ini nampaknya tiada salahnya untuk sedikiti menikmati kacang rebus. ^_^
Bapak-bapak yang berjualan itu nampaknya lebih tepat di panggil kakek. Umurnya kira-kira sudah 75 tahun, kulitnya keriput, tubuhnya tinggal lunglit(balung sama kulit). Kasihan benar kakek ini, saat kutanya dimana rumahnya. Ia menjawab bahwa rumahnya terletak sekitar 16 kilometer dari sini. Wow jauh banget ya. Sambil kumakan kacang rebus yang masih hangat ini, ku menatap langit yang masih menyisakan sisa-sisa hujan. Kasihan benar kakek ini, dalam umurnya yang sudah tua, dia masih saja harus menjual kacang rebus yang pastinya hasilnya gak seberapa, jauh pula kelilingnya. Tapi dia kayaknya menikmati banget hidupnya, meski dengan segala keterbatasan. Ya Allah sungguh jauh berbeda dengan hamba, hamba yang setiap bulannya masih menadahkan tangan ke orangtua, masih saja merasa kurang atas nikmat yang engkau berikan. Ampunilah hamba ya Allah. 

This entry was posted on Jumat, 23 Desember 2011 at 05.17 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar